Penjelasan Ilmiah Bagaimana Pesawat Bisa Terbang
Pesawat terbang, salah satu benda yang diketahui oleh banyak orang
terutama masyarakat urban. Saat menaikinya, kita terbesit pikiran
bagaimana benda tersebut bisa melayang di udara bahkan mampu berbelok
dan mengangkut manusia di dalamnya.
Hal itu terjadi berkat fenomena menarik fisika yakni teknologi
airfoil. Sayap pesawat terbang akan menghasilkan Lift Force dengan cara
yang cerdas. Sayap memiliki curve untuk mendorong udara ke bawah bahkan
ke arah tercuram. Teknologi airfoil sampai ini masih digunakan pada
pesawat.
Dalam pesawat modern, teknologi airfoil ini tetap digunakan untuk
terbang tetapi dengan dengan sebuah bentuk airfoil aergodinamis yang
telah dioptimalkan. Gaya dorongan membuat pesawat berjalan ke depan dan
untuk menghasilkan dorongan, mesin kipas turbo digunakan dalam pesawat
terbang modern.
Reaksi dari high velocity (kecepatan tinggi) memberikan gaya
dorong mesin turbofan. Untuk menghasilkan kecepatan tinggi jet ini
udara yang masuk dilewatkan melalui kompresor, combustion chamber,
turbin. Mesin juga mendorong dari reaksi kipas, sebagaimana dipaparkan
dalam video Learn Engineering di YouTube.
Terakhir, mesin kipas turbo menghasilkan sejumlah dorongan besar dan
membuat pesawat maju ke depan. Seperti dibahas sebelumnya, ketika
pesawat bergerak maju, udara yang mengalir relatif di atas sayap akan
menghasilkan Lift Force pada sayap.
Pesawat terbang memiliki bagian sayap berbeda, untuk take off, Flap
dan Slat diturunkan ke bawah. Ini meningkatkan daerah sayap dan
kelengkungan airfoil, sebagian kelengkungan meningkatkan udara
dibelokkan melakukan Lift Force lebih besar bahkan pada pesawat terbang
dengan kecepatan rendah.
Akhirnya, ketika Lift lebih dari gaya gravitasi, pesawat melakukan
take off. Selama penerbangan normal, Flap dan Slat kembali ke posisi
semula. Setelah terbang, lalu bagaimana pesawat bisa melakukan navigasi?
Jawabannya ada di tiga cara berbeda untuk melakukannya yakni Aileron,
Elevator, dan Rudder.
Pilot biasanya menggunakan sendiri-sendiri atau bersama-sama
tergantung pada situasi. Anda bisa menurunkan Elevator untuk membelokkan
aliran seperti yang ditujukkan dan akan menghasilkan Lift. Lift akan
menciptakan momen yang akan membuat kepala pesawat menurun. Jika ingin
melakukan hal sebaliknya, Elevator hanya tinggal di posisikan ke bagian
atas.
Sementara untuk melakukan perubahan arah, hanya ubah posisi Rudder,
ini akan membuat penumpang tidak nyaman. Cara lain yang bisa digunakan
adalah menggunakan Aileron, yakni dengan membuat satu Aileron naik dan
satu Aileron turun. Ini akan menyebabkan Lift Force di udara bergulir.
Source : Okezone.com